Jadi, apakah ini kuburan Yesus?
Menurut Cameron dan Jacobovici, ketidakmungkinan statistik nama-nama itu
berasal dari keluarga berbeda dengan Yesus Kristus adalah 600 banding 1.
Namun para ahli mempertanyakan
banyak asumsi-asumsi dari penafsiran mereka terhadap fakta-fakta. Mari kita
lihat:
1. Benar,
kotak batu ditemukan di pekuburan kuno. Namun ada ribuan kuburan yang mirip
telah ditemukan di Yerusalem. Dan kotak-kotak batu sering digunakan untuk
menyimpan tulang-tulang lebih dari satu individu. Kenyataannya, menurut Dr.
Craig Evans, PhD (penulis Yesus dan Kotak Batu) kuburan itu berisi sekitar 35
individu. Evans juga mencatat ada cukup banyak kontaminasi di wilayah
penggalian itu.
2. Apakah Cameron dan Jacobovici benar dalam menyebutkan nama-nama di kotak-kotak
batu itu? Menurut para ahli, tidak. Beberapa ditulis dalam bahasa Aramaic yang
lain Ibrani dan lainnya Yunani. Ini mengindikasikan mereka tidak dikuburkan
pada periode waktu yang sama. Bahkan tidak jelas apakah ada nama “Yesus” di
salah satu kotak batu itu. Penelitian Dr. Evans sendiri terhadap kotak-kotak
batu itupun, tidak bisa mengambil kesimpulan. Stephen Pfann, ahli Alkitab di
Universitas Holy Land di Yerusalem juga tidak yakin ada nama “Yesus” di salah
satu kotak telah dibaca dengan benar. Dia berpendapat lebih tepat nama itu
“Hanun”. Tulisan kuno Semitic sangatlah sukar dipecahkan.
Tambahan lagi,
perlu dicatat bahwa nama-nama Yesus, Maria, dan Yusuf adalah nama-nama yang
sangat umum digunakan pada abad pertama. Sekitar 25% perempuan di jaman Yesus
bernama Maria. Yusuf juga nama yang umum. Dan sekitar satu dari 10 orang diberi
nama, “Yesua”. Dr. Evans memberi indikasi perkiraan ada 100 kuburan telah
ditemukan di Yerusalem dengan nama “Yesus” dan 200 dengan nama “Yusuf”. Nama
“Maria” jauh lebih banyak.
Tiap nama
dengan pengecualian Mariamene tampaknya nama umum di periode mereka dan baru
tahun 1996 di program televisi BBC dikatakan, dilihat dari kombinasinya,
mungkin ada kaitan keluarga. Ide itu pada akhirnya ditinggalkan karena seperti
dikatakan ahli Perjanjian Baru Richard Bauckham, nama-nama dengan kemiripan
nama di Alkitab sangat biasa bahkan jika anda melakukan perhitungan
probabilitas di tiap kelompok (nama), kemungkinan milik keluarga terkenal Yesus
“sangat kecil”.
3. Dukungan
statistik dari seluruh teori “kuburan Yesus” dibangun atau runtuh karena
pertanyaan mengenai Maria Magdalena. Apakah nama Mariamene e Mara berarti Maria
Magdalena seperti yang Cameron dan Jacobovici coba buktikan? Menurut sebagian
besar pakar, tidak. Penafsiran mereka tidak didukung oleh bukti. Bauckham
menyatakan, “Penggunaan nama ‘Mariamene’ bagi Magdalena merupakan sebutan bagi
orang terpelajar yang lahir tahun 185, menujukkan Magdalena bukanlah nama
panggilan ketika dia meninggal.
Jadi, meski
Cameron dan Jacobovici memperkerjakan seorang ahli statistik, Andrey
Feuerverger, untuk mendukung kasus mereka, angkanya didasarkan pada
asumsi-asumsi yang dipertanyakan oleh mayoritas ahli. Kenyataannya, Feuerverger
sendiri mengakui bahwa asumsi-asumsi diberikan kepadanya oleh Jacobovici, dan
dari situlah satu faktor terbesar lahir bahwa 600 banding 1 identitas Mariamene
e Mara adalah Maria Magdalena. Feuerverger mempertahankan perannya dalam sebuah
wawancara dengan Scientific American, “Saya mengijinkan angka 1 banding 600
digunakan dalam film itu — saya siap berdiri dibelakangnya tapi dengan
pemahaman bahwa angka-angka itu dikalkulasikan berdasarkan asumsi-asumsi yang
saya dimintakan untuk digunakan”
Kendati begitu,
analisa statistik Dr. Randy Ingermanson menyebutkan indikasi kemungkinannya
adalah kurang dari
satu kemungkinan banding 10,000 bahwa itu adalah kuburan Yesus dari Nazareth.
4. Tapi
bagaimana dengan tes DNA? Bukankah membuktikan bahwa Yesus ada dikuburan itu?
Mari kita lihat dari dekat bagaimana tes DNA diukur. Pengukuran mengambil
residu (tidak ada tulang untuk diteliti) dari kotak-kotak batu yang
diidentifiasi Jacobovici sebagai milik Yesua dan Mariamene, dan menggunakan tes
“mitochondirial” DNA untuk melihat apakah mereka satu keluarga. Hasilnya
terbukti negatif, mengindikasikan dia (Yesua) dan 2 individu lain bukan satu
keluarga. Jacobovici berasumsi mereka berdua telah menikah. Tapi Bauckham tidak
tertarik. Dia menulis, “Jika ‘Yesus’ dan ‘Mariamene’ bukan satu keturunan,
kenapa langsung mengambil kesimpulan bahwa mereka suami dan isteri, bukan satu
keturunan dari sisi ayah mereka?”.
Merupakan satu kenyataan
nama-nama khusus itu telah ditemukan di pekuburan yang sama, yang memicu
spekulasi bahwa itu bisa jadi benar kuburan Yesus. Tapi banyak ahli percaya
Cameron dan Jacobovici telah mempermainkan bukti-bukti untuk membangun kasus
yang sebenarnya tidak ada. Sebagai tambahan, ada banyak pertanyaan-pertanyaan
kontradiktif yang perlu dijawab sebelum seseorang mengambil kesimpulan yang
menyingkirkan sejarah berbagai hasil penelitian selama ratusan tahun.
Jadi, apakah ini kuburan Yesus?
Menurut Cameron dan Jacobovici, ketidak-mungkinan statistik nama-nama itu
berasal dari keluarga berbeda dengan Yesus Kristus adalah 600 banding 1. Namun,
para ahli mempertanyakan banyak asumsi-asumsi interpretasi mereka terhadap
fakta-fakta. Mari kita lihat: